1. SCANNER
Mesin scanner merupakan salah satu perangkat keras jaringan komputer
yang cara kerjanya hampir sama dengan Mesin Fotokopi dan yang
membedakan adalah jika Mesin fotocopy hasilnya hanya dapat kita lihat
pada kertas dan tidak dapat di edit atau di rubah sedangkan Mesin
scanner hasilnya dapat di tampilkan pada layar komputer atau Laptop dan
dapat di edit ataupun di modifikasi sehingga hasilnya akan lebih bagus
dan hasilnya dapat kita simpan sebagai file text, dokumen atau gambar.
Alat ini biasanya dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis pada
sebuah kertas dengan cara mendeteksi image pada kertas tersebut atau
scan selain itu ada beberapa scanner yang mampu mengambil teks dari
sebuah kertas. Mesin scanner merupakan sebuah alat optic yang dapat
mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital agar dapat
disimpan atau diedit pada komputer atau laptop.
Ukuran dan bentuk mesin scanner berbagi macam ada yang berukuran
lebarseperti kertas folio ada juga yang seukuran postcard dan scanner
terbaru yang di luncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc adalah
scanner mini yang berbentuk pena. dan alat ini di beri nama Quicklink
yang berukuran panjang 6 inci dan beratnya sekitar 3 ons. Mesin scanner
yang berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks
cetak dan kemudian mentransfernya ke dalam komputer atau laptop.
Fungsi Scanner pada umumnya adalah suatu alat yang bertugas memindahkan
beberapa objek yang terdapat di atas lensa scanner ke dalam memory
penyimpanan komputer atau laptop. Bila diatas lensa scanner terdapat
sebuah kertas yang berisi teks ataupun gambar, nantinya isi yang ada
pada kertas tersebut akan dipindahkan atau di transfer 100% ke dalam
komputer atau laptop anda..
Saat ini sudah ada banyak sekali merk scanner yang beredar di pasaran
dan di antaranya scanner buatan dari merk Hewlett Packard, EPSON,
UMAX, CANON dan masih banyak lagi yang lain dan yang membedakan dari
tiap-tiap merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya.
Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik
pencahayaan.
Untuk panduan cara kerja mesin scanner dapat anda baca pada postingan terdahulu yaitu Cara Kerja Mesin Scanner.
Macam-macam dan jenis-jenis Scanner :
1. Scanner Gambar
Pengertian scanner gambar adalah alat yang fungsinya memindai
gambar atau tulisan yang ada pada sebuah media kertas, dengan cara
meletakkan kertas tersebut di atas scanner dan kemudian memindainya.
2. Scanner Sinar X
Pengertian Scanner sinar x adalah alat yang berfungsi untuk
memindai sebuah benda dengan menggunakan sinar x atau sinar Rontgen.
Alat ini biasanya digunakan untuk memindai bagian dalam suatu benda,
Alat ini biasanya dipergunakan pada Rumahsakit- rumahsakit umum.
3. Scanner Barcode
Pengertian Barcode scanner adalah alat yang berfungsi untuk memindai
data yang tersimpan di dalam kode-kode berupa batang garis, titik, dan
persegi panjang. BIasanya digunakan pada supermarket atau swalayan.
4. Scanner Optical Mark Reader (OMR)
Fungsi Scanner OMR hampir sama dengan scanner gambar, biasanya alat ini
dipergunakan untuk memindai Lembar Jawaban Komputer (LJK) pada ujian
nasional disekolah.
5. Scanner Cek
Scanner cek adalah alat yang berfungsi memindai sebuah cek dan dapat memindai keaslian dan keabsahan sebuah lembaran cek.
6. Scanner 3 Dimensi
Scanner 3 dimensi adalah alat yang dapat memindai sebuah benda secara 3 dimensi.
7. Scanner Logam
Scanner logam adalah alat untuk memindai kandungan logam yang terdapat pada sebuah benda.
2. OPTICAL MARK RECOGNIZER
Optical Mark Recognition
Lebih dekat dengan OMR
|
Mesin Optical Mark Recognition |
OMR
atau Optical Mark Recognition termasuk
dalam keategori Scanner. Scanner merupakan
alat input yang bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan
dibaca. Alat input scanner sendiri
dapat berupa Ink Character Recognition
(MICR) dan Optical Data Reader. Dan OMR
termasuk dalam Optical Data Reader.
Apa
itu Optical Data Reader? Jenis device dalam kategori ini memiliki
kemampuan untuk membaca data langsung dari kertas biasa tanpa menggunakan tinta
magnetik yang khusus. Selain OMR, yang termasuk dalam Optical Data Reader adalah OCR (Optical
Character Recognition), OCR Tag Reader, Bar Code Wand.
Optical Mark Recognition (juga
disebut Optical Mark Reading dan OMR)
adalah sebuah proses untuk membaca data yang ditandai oleh manusia pada
formulir khusus (Lembar Jawab Komputer). Memang benar adanya, saat
ini OMR banyak digunakan untuk penilaian test
(test
scoring). Jawaban dari test yang diberikan dijawab di kertas mark sense form dengan menandai tempat
jawaban menggunakan pensil hitam (umumnya jenis 2B). OMR reader juga banyak digunakan untuk membaca hasil dari daftar
pertanyaan (questionnaires), register
mahasiswa dan lain sebagainya.
Software OMR memungkinkan
pengguna untuk membuat sendiri formulir dengan software word processor dan
memprintnya dengan printer laser. Software
OMR dapat berfungsi dengan menggunakan scanner
biasa yang menggunakan document
feeder agar dapat memproses banyak dokumen dengan cepat.
OMR
pada umumnya berbeda dengan Optical Character Recognition (OCR)
karena OMR tidak memerlukan mesin pengenal pola. Artinya tanda yang dibuat pada
kertas dibuat sedemikian rupa supaya mudah dibaca oleh software. Ini berarti gambar
di kertas harus memiliki kontras yang besar agar bias dikenali dengan mudah oleh
software. Persamaan antara OMR dan
OCR adalah sama-sama mengenali barcode yang ada pada kertas lembar jawabankomputer.
Cara Kerja
Pemindai
pengenalan tanda optic (OMR scanner)
bekerja mengandalkan presisi terhadap obyek yang dikenali. Obyek dikenali dengan
cara mengambil koordinat dari tanda obyek yang ada pada lembar OMR (OMR sheet).
Lembar
OMR memiliki jangkar (anchor) pada
daerah tertentu , biasanya pada sisi kertas, yang digunakan sebagai patokan
pemindaian. Tanda ini tidak boleh terganggu atau terhalang obyek apapun,
sehingga pemindai tidak bisa mengenali tanda tersebut.
Berikut proses kerjanya :
- Lembar jawaban (OMR sheet) dipindai menjadi
gambar.
- Gambar-gambar tersebut, termasuk kunci
jawaban, dipindai berdasarkan lembar jawaban yang digunakan sebagai master.
- Pemindaian untuk mengurai gambar menjadi data table dengan presisi sumbu (x,y)
dihitung dari pojok kiri atas bingkai kertas hingga pojok kanan bawah . Jumlah
titik (piksel) tergantung pada resolusi gambar, semakin tinggi resolusi semakin
bagus hasilnya, tapi semakin lama proses kerjanya.
Kertas LJK yang baik
adalah kertas yang dicetak menggunakan tinta bukan hitam, karena warna
hitam memiliki nilai tertinggi dalam skala warna cetak(C=255, M=255,
Y=255, K=255). Seandainya tidak bisa menggunakan tinta warna, maka
digunakan tinta hitam yang sangat kurang pekat. Hal ini untuk membantu
pemindai cepat membedakan isian dan LJK. Oleh karena itu peserta ujian
disarankan menggunakan pensil yang tidak keras, karena kertas dapat
dihapus dengan bersih, tidak merusak kertas, dan hasilnya sangat hitam.
Gambar di atas adalah
contoh LJK, pemindai yang digunakan bergantung pada penanda di sisi atas
dan sisi bawah kertas berbentuk lingkaran hitam. Berdasarkan disain
master LJK yang sudah tersimpan pada aplikasi, maka dapat dikenali bila
peserta ujian menandai jawaban A, B, C, D, atau E.
Dalam sebuah LJK (OMR sheet ) harus ada objek yang dikenali sebagai primary ID (primary key)
biasanya adalah no. peserta Ujian. No. ujian adalah cara yang efisien
untuk mengenali pemilik LJK, dari pada nama peserta yang bisa sama dan
lebih panjang sehingga membutuhkan waktu lama dan juga berpeluang
menimbulkan kesalahan.
Idealnya hasil pindai
sama dengan master, tapi itu tidak mungkin, maka paling tidak menyamai,
karena itu ada toleransi pada setiap aplikasi OMR. Ukuran ini
berbeda-beda tergantung pada aplikasi yang digunakan, biasanya 0,5 MM.
Oleh karena itu, kertas LJK harus dicetak dengan presisi tinggi dan
tidak boleh terlipat ketika dipindai.
- Kunci dipindai dan diuraikan menjadi
data table
- Seluruh gambar jawaban dipindai dan diuraikan
menjadi data table.
- Pencocokan jawaban.
- Hasil ujian.
Cara Kerja
Perkembangan OMR
Banyak
OMR versi lama hanya berfungi sebagai scanner
khusus yang menscan kertas dengan
menembakkan cahaya terhadap kertas tersebut. Tingkat kontras yang dipantulkan
akan menentukan posisi di dokumen tersebut yang digunakan untuk mendeteksi area
yang ditandai. Karena area tersebut memantulkan cahaya jauh lebih sedikit
daripada area lain yang kosong pada kertas.
Saat
ini, sudah banyak perguruan tinggi, sekolah, maupun kantor negeri milik negara di
Indonesia yang menggunakan sistem OMR untuk penyeleksian test masuk mahasiswa baru, siswa maupun pegawainya. Dengan OMR,
operator komputer tidak perlu memasukkan setiap jawaban peserta ujian satu
persatu melalui keyboard (terlalu
lama dan cenderung banyak terjadi kesalahan pemasukkan), tetapi langsung
memasukkan lembar jawaban formulir mark
sendor ke OMR reader.
Sebagaian
perangat OMR menggunakan formulir yang dicetak diatas kertas ‘tran-optic’ dan mengukur jumlah cahaya
yang menembus kertas, dan tanda di kedua sisi kertas akan mengurangi jumlah
cahaya yang menembus kertas tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan
:
- Direct
pointing device (kendali langsung di permukaan layar).
- Tidak memerlukan koordinasi antara mata dengan
tangan.
- Pengguna dapat langsung mengubah atau memanipulasi
apa yang tampak pada layar computer.
- Sangat berguna sebagai pointing and positioning
device.
- Kekurangan
:
- Saat menggunakan lightpen, sebagian layar
tertutup oleh tangan.
- Physical fatigue (kelelahan) atau
melelahkan tangan.
- Tangan jauh dari keyboard.
- Light pen harus di angkat.
- Light
pen
dapat mengganggu layar.
- Gampang rusak atau patah.
- Mudah hilang.
Artikel
yang berkaitan dengan pembahasan OMR :
OMR mulai dikenal di Indonesia sekitar
tahun 1990-an. Di tahun itu, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional alias
Ebtanas di SMP dan SMA mulai memakai sistem ini. Mengingat lembar jawabannya
kertas A4 yang bertekstur tebal dan agak kaku, maka tidak boleh lecek,
terlipat, apalagi basah. Tangan yang memegangnya pun harus tetap kering dari
keringat.
Dilihat dari sejarahnya, OMR berangkat
dari teknologi untuk kaum tunanetra. IBM, Scantron, dan Chatsworth Data
Corporation adalah pemain internasional yang telah lama mengembangkan teknologi
berbasis OMR. Sekarang, OMR dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, antara
lain proses penelitian, survei komunitas, survei konsumen, ujian atau assessments,
evaluasi, pengumpulan data, evaluasi produk, penghitungan inventori, formulir
pendaftaran, undian, pemetaan (contoh: kode pos), mengoreksi ujian sekolah,
ujian masuk perguruan tinggi, tes seleksi CPNS, psikotes, tes seleksi rekrutmen
perusahaan, kuesioner kepuasan pelanggan atas produk dan jasa, serta survei
statistik. Dokumen lembar jawaban komputer (LJK) cukup ditumpuk pada alat
pemindai, lalu software akan memerintah alat pemindai sehingga LJK akan
dipindai satu persatu untuk dibaca datanya.
Mahalnya teknologi OMR mencetuskan
penelitian untuk membuat sistem pemindaian LJK berbiaya rendah. Tujuannya, agar
lebih banyak lagi yang bisa menggunakan teknologi berbasis OMR di Indonesia.
Hari ini, OMR berkembang signifikan di Indonesia berkat penelitian-penelitian
yang dilakukan. Salah satu penggagas penelitian ini pada tahun 2002 adalah
Iping Supriana dan Arif Rahmat yang keduanya adalah peneliti dari Institut
Teknologi Bandung. Merek software berbasis OMR-pun bertumbuh. Sebut saja pemain
lokal berbasis OMR, yaitu Digital Mark Reader (DMR), dan beberapa merek mark
reader lainnya yang tumbuh mengikuti permintaan pasar.
Menurut Feri Santosa, Direktur PT
Prisma Teknologi Indonesia, distributor utama DMR, sistem OMR untuk perekrutan
selama ini sudah jamak dilakukan di Indonesia. “Perekrutan CPNS sudah
menggunakan teknologi OMR sejak 2004,” kata Feri. Pada perkembangannya, sektor
swasta pun tertarik menggunakan teknologi berbasis OMR sebagai bagian dari
proses rekrutmen mereka. “Awal 2007, TransCorp mengadakan perekrutan dengan
jumlah pelamar 100.000 orang. Mereka memakai DMR President dengan kecepatan
7.000 lembar per jam,” ujar Feri.
Sementara itu, salah satu staf
penyedia software mark reader diwakili oleh Taufik, Soft & Multimedia
Project Manager-nya mengatakan, kebutuhan teknologi berbasis OMR kali pertama
datang dari sektor pendidikan. “Tahun 2007 Departemen Pendidikan Nasional
memesan software kami,” kata Taufik. “Sekarang sudah banyak perusahaan yang
memakai sistem ini sebagai bagian dari proses rekrutmen. Biasanya bila pelamar
di atas 500 orang, sistem ini bisa dipakai untuk efisiensi,” imbuhnya.
Perusahaan atau lembaga yang
mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan program-program yang dibutuhkan
perusahaan seperti psikotest, input data, assesment, survei produk, survei
konsumen, penilaian kerja karyawan 360o (penilaian karyawan
dalam sebuah perusahaan oleh sesama karyawan di dalamnya-red), prepost
training, dan survei kepuasan kerja karyawan, bisa menggunakan sistem berbasis
OMR ini. Keuntungannya? Cepat dan akurat. “Kekurangannya adalah, ada jumlah
maksimum batas pemindaian pada perangkat kerasnya,”.
Apa saja yang harus dilakukan jika
perusahaan Anda mau menggunakan sistem ini untuk perekrutan, psikotest, atau
kegiatan survei?
“Pertama, lakukan riset vendor OMR
lewat Internet. Kedua, carilah vendor yang berpengalaman di bidang ini. Ketiga,
perhatikan sisi after sales support dari vendor tersebut. Keempat, pastikan
support after sales berkualitas seperti memiliki service center, garansi
minimal 1 tahun untuk software, dan pastikan konsultan di vendor tersebut mudah
dihubungi,”. Bukan hanya sekadar jual barang, tapi cari vendor OMR yang
berfungsi sebagai konsultan.
Mengutip Arif Rahmat, pengembang DMR,
minimnya komputer yang tersedia membuat teknologi berbasis OMR masih sangat
dibutuhkan saat ini. Puluhan tahun mendatang, di mana komputer diprediksi akan
semurah harga jam tangan, maka penyelenggaraan ujian menggunakan kertas akan
sulit ditemukan. Jangan heran bila perkembangan teknologi berbasis OMR
diprediksi akan meningkat signifikan dan menyesuaikan dengan pesatnya teknologi
dunia. Bukan tak mustahil, penggunaanya pun akan merangsek ke segala sektor.