Selasa, 25 Oktober 2016

Penjelasan Scanner dan Optical Mark Recognizion (OMR)

1. SCANNER 

  Mesin scanner merupakan salah satu perangkat keras jaringan komputer yang cara kerjanya hampir sama dengan Mesin Fotokopi dan yang membedakan adalah jika Mesin fotocopy hasilnya hanya dapat kita lihat pada kertas dan tidak dapat di edit atau di rubah sedangkan Mesin scanner hasilnya dapat di tampilkan pada layar komputer atau Laptop dan dapat di edit ataupun di modifikasi sehingga hasilnya akan lebih bagus dan hasilnya dapat kita simpan sebagai file text, dokumen atau gambar.
Alat ini biasanya dipakai untuk membaca dokumen yang tertulis pada sebuah kertas dengan cara mendeteksi image pada kertas tersebut atau scan selain  itu ada beberapa scanner yang mampu mengambil teks dari sebuah kertas. Mesin scanner merupakan sebuah alat optic yang dapat mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital agar dapat disimpan atau diedit pada komputer atau laptop.


Pengertian Scanner dan Fungsinya

Ukuran dan bentuk mesin scanner berbagi macam ada yang berukuran lebarseperti kertas folio ada juga yang seukuran postcard dan scanner terbaru yang di luncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc adalah scanner mini yang berbentuk pena. dan alat ini di beri nama Quicklink yang berukuran panjang 6 inci dan beratnya sekitar 3 ons. Mesin scanner yang berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke dalam komputer atau laptop.

Fungsi Scanner pada umumnya adalah suatu alat yang bertugas memindahkan beberapa objek yang terdapat di atas lensa scanner ke dalam memory penyimpanan komputer atau laptop. Bila diatas lensa scanner terdapat sebuah kertas yang berisi teks ataupun gambar, nantinya isi yang ada pada kertas tersebut akan dipindahkan atau di transfer 100% ke dalam komputer atau laptop anda..
Saat ini sudah ada banyak sekali merk scanner yang beredar di pasaran dan di antaranya scanner buatan dari merk Hewlett Packard, EPSON, UMAX, CANON dan masih banyak lagi yang lain dan yang membedakan dari tiap-tiap merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya. Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.
Untuk panduan cara kerja mesin scanner dapat anda baca pada postingan terdahulu yaitu Cara Kerja Mesin Scanner.

Macam-macam dan jenis-jenis Scanner :
1. Scanner Gambar
Pengertian scanner gambar adalah alat yang fungsinya memindai gambar atau tulisan yang ada pada sebuah media kertas, dengan cara meletakkan kertas tersebut di atas scanner dan kemudian memindainya.

2. Scanner Sinar X
Pengertian Scanner sinar x adalah alat yang berfungsi untuk memindai sebuah benda dengan menggunakan sinar x atau sinar Rontgen. Alat ini biasanya digunakan untuk memindai bagian dalam suatu benda, Alat ini biasanya dipergunakan pada Rumahsakit- rumahsakit umum.

3. Scanner Barcode
Pengertian Barcode scanner adalah alat yang berfungsi untuk memindai data yang tersimpan di dalam kode-kode berupa batang garis, titik, dan persegi panjang. BIasanya digunakan pada supermarket atau swalayan.

4. Scanner Optical Mark Reader (OMR)
Fungsi Scanner OMR hampir sama dengan scanner gambar, biasanya alat ini dipergunakan untuk memindai Lembar Jawaban Komputer (LJK) pada ujian nasional disekolah.

5. Scanner Cek
Scanner cek adalah alat yang berfungsi memindai sebuah cek dan dapat memindai keaslian dan keabsahan sebuah lembaran cek.

6. Scanner 3 Dimensi
Scanner 3 dimensi adalah alat yang dapat memindai sebuah benda secara 3 dimensi.

7. Scanner Logam
Scanner logam adalah alat untuk memindai kandungan logam yang terdapat pada sebuah benda.


2. OPTICAL MARK RECOGNIZER

Optical Mark Recognition

Lebih dekat dengan OMR 


Mesin Optical Mark Recognition

OMR atau Optical Mark Recognition termasuk dalam keategori  Scanner. Scanner merupakan alat input yang bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca. Alat input scanner sendiri dapat berupa Ink Character Recognition (MICR) dan Optical Data Reader. Dan OMR termasuk dalam Optical Data Reader. 

Apa itu Optical Data Reader? Jenis device dalam kategori ini memiliki kemampuan untuk membaca data langsung dari kertas biasa tanpa menggunakan tinta magnetik yang khusus. Selain OMR, yang termasuk dalam Optical Data Reader adalah OCR (Optical Character Recognition), OCR Tag Reader, Bar Code Wand.

Optical Mark Recognition (juga disebut Optical Mark Reading dan OMR) adalah sebuah proses untuk membaca data yang ditandai oleh manusia pada formulir khusus (Lembar Jawab Komputer). Memang benar adanya,  saat ini OMR banyak digunakan untuk penilaian test  (test scoring). Jawaban dari test yang diberikan dijawab di kertas mark sense form dengan menandai tempat jawaban menggunakan pensil hitam (umumnya jenis 2B). OMR reader juga banyak digunakan untuk membaca hasil dari daftar pertanyaan (questionnaires), register mahasiswa dan lain sebagainya.

Software OMR memungkinkan pengguna untuk membuat sendiri formulir dengan software word processor dan memprintnya dengan printer laser. Software OMR dapat berfungsi dengan menggunakan scanner biasa yang menggunakan document feeder agar dapat memproses banyak dokumen dengan cepat.

OMR pada umumnya berbeda dengan Optical Character Recognition (OCR) karena OMR tidak memerlukan mesin pengenal pola. Artinya tanda yang dibuat pada kertas dibuat sedemikian rupa supaya mudah dibaca oleh software. Ini berarti gambar di kertas harus memiliki kontras yang besar agar bias dikenali dengan mudah oleh software. Persamaan antara OMR dan OCR adalah sama-sama mengenali barcode yang ada pada kertas lembar jawabankomputer.

Cara Kerja                                                           
Pemindai pengenalan tanda optic (OMR scanner) bekerja mengandalkan presisi terhadap obyek yang dikenali. Obyek dikenali dengan cara mengambil koordinat dari tanda obyek yang ada pada lembar OMR (OMR sheet).
Lembar OMR memiliki jangkar (anchor) pada daerah tertentu , biasanya pada sisi kertas, yang digunakan sebagai patokan pemindaian. Tanda ini tidak boleh terganggu atau terhalang obyek apapun, sehingga pemindai tidak bisa mengenali tanda tersebut.
Berikut proses kerjanya :
  • Lembar jawaban (OMR sheet) dipindai menjadi gambar.
  • Gambar-gambar tersebut, termasuk kunci jawaban, dipindai berdasarkan         lembar jawaban yang digunakan sebagai master.
  • Pemindaian untuk mengurai gambar menjadi data table dengan presisi sumbu (x,y) dihitung dari pojok kiri atas bingkai kertas hingga pojok kanan bawah . Jumlah titik (piksel) tergantung pada resolusi gambar, semakin tinggi resolusi semakin bagus hasilnya, tapi semakin lama proses kerjanya.
Kertas LJK yang baik adalah kertas yang dicetak menggunakan tinta bukan hitam, karena warna hitam memiliki nilai tertinggi dalam skala warna cetak(C=255, M=255, Y=255, K=255). Seandainya tidak bisa menggunakan tinta warna, maka digunakan tinta hitam yang sangat kurang pekat. Hal ini untuk membantu pemindai cepat membedakan isian dan LJK. Oleh karena itu peserta ujian disarankan menggunakan pensil yang tidak keras, karena kertas dapat dihapus dengan bersih, tidak merusak kertas, dan hasilnya sangat hitam.

Gambar di atas adalah contoh LJK, pemindai yang digunakan bergantung pada penanda di sisi atas dan sisi bawah kertas berbentuk lingkaran hitam. Berdasarkan disain master LJK yang sudah tersimpan pada aplikasi, maka dapat dikenali bila peserta ujian menandai jawaban A, B, C, D, atau E.
Dalam sebuah LJK (OMR sheet ) harus ada objek yang dikenali sebagai primary ID (primary key) biasanya adalah no. peserta Ujian. No. ujian adalah cara yang efisien untuk mengenali pemilik LJK, dari pada nama peserta yang bisa sama dan lebih panjang sehingga membutuhkan waktu lama dan juga berpeluang menimbulkan kesalahan.
Idealnya hasil pindai sama dengan master, tapi itu tidak mungkin, maka paling tidak menyamai, karena itu ada toleransi pada setiap aplikasi OMR. Ukuran ini berbeda-beda tergantung pada aplikasi yang digunakan, biasanya 0,5 MM. Oleh karena itu, kertas LJK harus dicetak dengan presisi tinggi dan tidak boleh terlipat ketika dipindai.

  • Kunci dipindai dan diuraikan menjadi data table
  • Seluruh gambar jawaban dipindai dan diuraikan menjadi data table.
  • Pencocokan jawaban.
  • Hasil ujian.
Cara Kerja


Perkembangan OMR
Banyak OMR versi lama hanya berfungi sebagai scanner khusus yang menscan kertas dengan menembakkan cahaya terhadap kertas tersebut. Tingkat kontras yang dipantulkan akan menentukan posisi di dokumen tersebut yang digunakan untuk mendeteksi area yang ditandai. Karena area tersebut memantulkan cahaya jauh lebih sedikit daripada area lain yang kosong pada kertas.
Saat ini, sudah banyak perguruan tinggi, sekolah, maupun kantor negeri milik negara di Indonesia yang menggunakan sistem OMR untuk penyeleksian test masuk mahasiswa baru, siswa maupun pegawainya. Dengan OMR, operator komputer tidak perlu memasukkan setiap jawaban peserta ujian satu persatu melalui keyboard (terlalu lama dan cenderung banyak terjadi kesalahan pemasukkan), tetapi langsung memasukkan lembar jawaban formulir mark sendor ke OMR reader.
Sebagaian perangat OMR menggunakan formulir yang dicetak diatas kertas ‘tran-optic’ dan mengukur jumlah cahaya yang menembus kertas, dan tanda di kedua sisi kertas akan mengurangi jumlah cahaya yang menembus kertas tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
  • Kelebihan :
    • Direct pointing device (kendali langsung di permukaan layar).
    • Tidak memerlukan koordinasi antara mata dengan tangan.
    • Pengguna dapat langsung mengubah atau memanipulasi apa yang tampak pada layar computer.
    • Sangat berguna sebagai pointing and positioning device.
  • Kekurangan :
    • Saat menggunakan lightpen, sebagian layar tertutup oleh tangan.
    • Physical fatigue (kelelahan) atau melelahkan tangan.
    • Tangan jauh dari keyboard.
    • Light pen harus di angkat.
    • Light pen dapat mengganggu layar.
    • Gampang rusak atau patah.
    • Mudah hilang.

Artikel yang berkaitan dengan pembahasan OMR :
OMR mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1990-an. Di tahun itu, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional alias Ebtanas di SMP dan SMA mulai memakai sistem ini. Mengingat lembar jawabannya kertas A4 yang bertekstur tebal dan agak kaku, maka tidak boleh lecek, terlipat, apalagi basah. Tangan yang memegangnya pun harus tetap kering dari keringat.

Dilihat dari sejarahnya, OMR berangkat dari teknologi untuk kaum tunanetra. IBM, Scantron, dan Chatsworth Data Corporation adalah pemain internasional yang telah lama mengembangkan teknologi berbasis OMR. Sekarang, OMR dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain proses penelitian, survei komunitas, survei konsumen, ujian atau assessments, evaluasi, pengumpulan data, evaluasi produk, penghitungan inventori, formulir pendaftaran, undian, pemetaan (contoh: kode pos), mengoreksi ujian sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, tes seleksi CPNS, psikotes, tes seleksi rekrutmen perusahaan, kuesioner kepuasan pelanggan atas produk dan jasa, serta survei statistik. Dokumen lembar jawaban komputer (LJK) cukup ditumpuk pada alat pemindai, lalu software akan memerintah alat pemindai sehingga LJK akan dipindai satu persatu untuk dibaca datanya.
Mahalnya teknologi OMR mencetuskan penelitian untuk membuat sistem pemindaian LJK berbiaya rendah. Tujuannya, agar lebih banyak lagi yang bisa menggunakan teknologi berbasis OMR di Indonesia. Hari ini, OMR berkembang signifikan di Indonesia berkat penelitian-penelitian yang dilakukan. Salah satu penggagas penelitian ini pada tahun 2002 adalah Iping Supriana dan Arif Rahmat yang keduanya adalah peneliti dari Institut Teknologi Bandung. Merek software berbasis OMR-pun bertumbuh. Sebut saja pemain lokal berbasis OMR, yaitu Digital Mark Reader (DMR), dan beberapa merek mark reader lainnya yang tumbuh mengikuti permintaan pasar.

Menurut Feri Santosa, Direktur PT Prisma Teknologi Indonesia, distributor utama DMR, sistem OMR untuk perekrutan selama ini sudah jamak dilakukan di Indonesia. “Perekrutan CPNS sudah menggunakan teknologi OMR sejak 2004,” kata Feri. Pada perkembangannya, sektor swasta pun tertarik menggunakan teknologi berbasis OMR sebagai bagian dari proses rekrutmen mereka. “Awal 2007, TransCorp mengadakan perekrutan dengan jumlah pelamar 100.000 orang. Mereka memakai DMR President dengan kecepatan 7.000 lembar per jam,” ujar Feri. 

Sementara itu, salah satu staf  penyedia software mark reader diwakili oleh Taufik, Soft & Multimedia Project Manager-nya mengatakan, kebutuhan teknologi berbasis OMR kali pertama datang dari sektor pendidikan. “Tahun 2007 Departemen Pendidikan Nasional memesan software kami,” kata Taufik. “Sekarang sudah banyak perusahaan yang memakai sistem ini sebagai bagian dari proses rekrutmen. Biasanya bila pelamar di atas 500 orang, sistem ini bisa dipakai untuk efisiensi,” imbuhnya. 

Perusahaan atau lembaga yang mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan program-program yang dibutuhkan perusahaan seperti psikotest, input data, assesment, survei produk, survei konsumen, penilaian kerja karyawan 360o (penilaian karyawan dalam sebuah perusahaan oleh sesama karyawan di dalamnya-red), prepost training, dan survei kepuasan kerja karyawan, bisa menggunakan sistem berbasis OMR ini. Keuntungannya? Cepat dan akurat. “Kekurangannya adalah, ada jumlah maksimum batas pemindaian pada perangkat kerasnya,”.
Apa saja yang harus dilakukan jika perusahaan Anda mau menggunakan sistem ini untuk perekrutan, psikotest, atau kegiatan survei? 

“Pertama, lakukan riset vendor OMR lewat Internet. Kedua, carilah vendor yang berpengalaman di bidang ini. Ketiga, perhatikan sisi after sales support dari vendor tersebut. Keempat, pastikan support after sales berkualitas seperti memiliki service center, garansi minimal 1 tahun untuk software, dan pastikan konsultan di vendor tersebut mudah dihubungi,”.  Bukan hanya sekadar jual barang, tapi cari vendor OMR yang berfungsi sebagai konsultan. 

Mengutip Arif Rahmat, pengembang DMR, minimnya komputer yang tersedia membuat teknologi berbasis OMR masih sangat dibutuhkan saat ini. Puluhan tahun mendatang, di mana komputer diprediksi akan semurah harga jam tangan, maka penyelenggaraan ujian menggunakan kertas akan sulit ditemukan. Jangan heran bila perkembangan teknologi berbasis OMR diprediksi akan meningkat signifikan dan menyesuaikan dengan pesatnya teknologi dunia. Bukan tak mustahil, penggunaanya pun akan merangsek ke segala sektor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar